I made this widget at MyFlashFetish.com.


Minggu, 13 April 2014

HASIL WAWANCARA GURU

BAB I
PENDAHULUAN

       Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Betapa mulia dan besar jasa seorang guru dalam menyumbang kemajuan suatu bangsa. Gurulah yang mengantarkan manusia-manusia Indonesia menuju kepada keberhasilannya. Pengorbanan dan jerih payah para guru tidak dapat tergantikan, bahkan dengan penghargaan sekali pun. Tidak letih-letihnya guru memberikan pengajaran kepada anak didiknya agar anak didiknya itu menjadi sosok yang berguna bagi nusa dan bangsa. Saya sangat bangga dan menghormati guru-guru saya yang sudah memberikan ilmunya kepada saya. Sejak saya duduk di bangku TK (Taman Kanak-kanak) sampai saya duduk dibangku kuliah saya sudah merasakan betapa besarnya pengorbanan guru-guru saya untuk menjadikan anak didiknya menjadi sukses.
     Saya memahami pengajaran dari seorang guru itu sejak saya duduk dibangku Sekolah Dasar (SD). Karena di usia ini saya dapat mengenal dan mengetahui apa itu ilmu pengetahuan. Dari guru SD saya, saya mulai bisa tumbuh dengan ilmu pengetahuan yang dapat membawa saya kejenjang sekolah selanjutnya. Saya melalukan wawancara dengan salah satu seorang guru Sekolah Dasar (SD). Guru ini merupakan adik kandung Ibu saya. Beliau sudah mengajar selama 10 tahun. Dari awal beliau mengajar, beliau sudah mengajar anak didiknya yang ada di kelas 1. Anak kelas 1 di SD merupakan anak-anak yang bagaikan kertas putih, yang kalau diberi coretan yang baik akan menjadi anak yang baik, dan jika diberi coretan yang buruk akan menjadi anak yang buruk. Beliau awalnya hanya seorang guru honorer. Tetapi karena keinginan beliau ingin menjadi seorang guru, beliau melanjutkan pendidikannya kejenjang S-1 pada umurnya yang sudah 30 tahun. Tetapi dengan beruntungnya beliau mendapat kesempatan pengangkatan dan Surat Keterangan (SK) menjadi guru tetap saat tahun 2008, dan tahun 2013 sudah mendapatkan sertifikasinya. Dan sampai sekarang masih tetap mengajar dan tetap di kelas 1 Sekolah Dasar.

BAB II
HASIL WAWANCARA

Identitas Guru:
Nama/Inisial                : MN
Usia                             : 44 tahun
Jenis Kelamin              : Perempuan
Pendidikan                  : S-1
Status                          : Guru SD (Salah satu guru SD di Panyabungan)
SK  Sertifikasi             : 2013
Lama mengajar            : 10 tahun (dari tahun 2004 – Sekarang)
Pengalaman mengajar : dari awal mengajar di SD tersebut sudah mengajar anak didik kelas 1

            Wawancara dilakukan pada 6 April 2014 pada pukul 17.00 - 17.30 WIB melalui saluran telepon. Wawancara melalui saluran telepon ini dilakukan karena jarak dari Medan ke Panyabungan sangat jauh membutuhkan perjalanan selama 12 jam. Wawancara ini dilakukan menggunakan beberapa pertanyaan yaitu bagaimana pandangan guru tentang pendidikan, apa motivasi yang mendasarinya, bagaimana sudut pandangnya sebagai guru dalam melihat peserta didik, apa filosofi dalam mengajar, bagaimana pendekatannya dalam mengajar. Wawancara ini diawali dengan meminta persetujuan beliau untuk diwawancarai, kemudian menjelaskan kepada beliau tentang tujuan dilakukannya wawancara ini dan mulai memberikan pertanyaan-pertanyaan wawancaranya. Wawancara pun berlangsung selama 20 menit.

Hasil wawancara:
Menurut beliau, pendidikan itu adalah menambah wawasan, membangun dan mendidik jiwa seseorang, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan dari yang tidak bermoral menjadi bermoral. Pendidikan yang beliau katakan ini sudah diterapkan beliau kepada anak didiknya. Beliau mengatakan pendidikan itu membuat seorang anak yang bersih seperti kertas putih yang kosong, kemudian berisi coretan-coretan tinta emas yang berarti.
Motivasi yang membuat beliau ingin menjadi seorang guru karena ingin membantu mengembangkan pendidikan terutama di SD. Tetapi setelah mengikuti sertifikasi, beliau ingin juga mengembangkan pendidikan di SMP dan SMA. Karena beliau ingin juga mengembangkan pendidikan dengan perkembangan teknologi di zaman sekarang ini.
Menurut beliau, peserta didik adalah anak-anak yang sangat berharga, yang sangat disayangangi, apabila kita ingin memajukan dan mensejahterakan si anak, maka kita juga harus memajukan pendidikannya, dengan memberikan pemikiran yang baik bagi anak dan keterampilan yang baik juga. Beliau ingin menjadikan anak-anak seseorang yang pintar dan terlatih, serta nantinya dapat berguna bagi masa depannya. Dan anak-anak juga terhadap beliau sangat menghormati dan menyayangi beliau, walaupun beliau dan anak-anak didiknya satu lingkungan dan dekat saat di luar sekolah, tetapi pas saat di lingkungan sekolah anak-anak tetap menghormati beliau saat di lingkungan sekolah.
Filosopi beliau ingin menjadi guru karena beliau ingin memberikan pengajaran dan membangun jiwa sianak dengan hati yang ikhlas, tulus dan tidak mengharapkan imbalan. Beliau ingin membuat anak-anak ini menjadi sesuatu yang luar biasa buat anak tersebut dapat membanggakan orang tuanya, guru-gurunya, serta bangsanya.
Pendekatan yang diguanakan dalam proses mengajar adalah mengikuti kurikulum 2013 yang sudah ada di sekolah tersebut. Kurikulum 2013 yang digunakan untuk anak didik beliau yang kelas 1 harus belajar melalui media. Tidak seperti dulu, apa yang guru katakan itu adalah yang harus siswa lakukan. Sekarang bahkan saat belajar tentang warna harus dibawa media tentang warna-warna tersebut, atau saat bercerita tentang awan, anak-anak langsung dibawa kelapangan untuk melihat awan. Saat ingin memasuki kelas beliau harus mempersiapkan materi dan media untuk materi tersebut, karena sekarang tidak semudah dulu lagi, guru datang hanya duduk saja dan menjelaskan apa yang dibuku saja.


BAB III
PEMBAHASAN

Mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Dari hasil wawancara, guru yang diwawancarai sudah menggunakan sistem mengajar dengan mentransformasikan bahan ajar dan juga menggunakan media tertentu untuk mendukung bahan ajar yang akan diajarkan kepada siswa.
Semua guru harus menjadi guru yang baik. Ada 10 kriteria guru yang baik, yaitu :
a.       Confidence atau keyakinan diri sendiri. Guru yang diwawancara memiliki keyakinan terhadap dirinya sendiri ingin menjadikan siswa yang didiknya menjadi anak-anak yang terdidik dan berguna untuk semuanya.
b.      Patience atau kesabaran. Kesabaran yang dimiliki beliau sangat jelas terlihat dari kemauannya untuk mengajari anak didiknya yang duduk di kelas 1 SD. Kita tahu bahwa, anak-anak di kelas ini adalah anak-anak yang kebanyakan baru mulai belajar.
c.       True compassion for their student  atau memiliki rasa kasih sayang sejati pada siswanya. Ini terlihat dari hasil wawancara yang dikatakan oleh beliau adalah peserta didik adalah anak-anak yang sangat berharga, yang sangat disayangangi, apabila kita ingin memajukan dan mensejahterakan si anak, maka kita juga harus memajukan pendidikannya, dengan memberikan pemikiran yang baik bagi anak dan keterampilan yang baik juga.
d.      Understanding atau pemahaman. Beliau juga memiliki pemahan tentang apa proses pembelajaran yang akan diberikannya, bukan hanya fokus terhadap bahan ajar yang diberikannya tetapi juga memberikan media pembelajaran yang lainnya untuk memudahkan siswanya memahami pelajaran.
e.       The ability to look at life in a different way and to explain a topic in a different way atau kemampuan melihat kehidupan dengan cara yang berbeda dan menjelaskan topik dengan cara yang berbeda.  Beliau juga memberikan pengajaran harus sesuai dengan yang dipahami oleh semua anak didiknya.
f.       Dedication to excellence atau dedikasi untuk keunggulan. Beliau ini ingin menjadikan anak-anak seseorang yang pintar dan terlatih, serta nantinya dapat berguna bagi masa depannya
g.      Unwavering support atau teguh dalam memberikan dukungan. Bagi beliau, peserta didik adalah anak-anak yang sangat berharga, yang sangat disayangangi, apabila kita ingin memajukan dan mensejahterakan si anak, maka kita juga harus memajukan pendidikannya, dengan memberikan pemikiran yang baik bagi anak dan keterampilan yang baik juga. Serta ingin menjadikan anak-anak seseorang yang pintar dan terlatih, serta nantinya dapat berguna bagi masa depannya.
h.      Willingness to help student achieve atau kesediaan membantu siswa mencapai prestasi. Beliau ingin menjadikan anak-anak seseorang yang pintar dan terlatih, serta nantinya dapat berguna bagi masa depannya. Ingin membantu anak didiknya untuk mencapai prestasi yang diinginkannya.
i.        Pride in student’s accomplishments atau bangga atas siswanya. Beliau sangat menghargai anak didiknya, dan ingin melakukan segala sesuatu yang baik untuk anak didiknya.
j.        Passion for life atau bergairah untuk hidup. Beliau tidak hanya tertarik ingin menjadi guru tetapi ingin membantu mengembangkan dunia pendidikan menjadi lebih baik lagi.
Pada proses pendekatan yang dilakukan oleh guru yang diwawancara sudah menuju pada pedagogi modern. Adapun beberapa defenisi pedagogi modern adalah :
a.       Pengajaran (teaching), yaitu teknik dan metode kerja guru dalam mentransformasikan konten pengetahuan, merangsang, mengawasi, dan memfasilitasi pengembagan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berhasil. Termasuk dalam kerangka pengajaran adalah penilain formatif dan sumatif, juga memberi peluang kepada siswa untuk “membantu” merevisi dan meningkatkan kualitas pemikiran dan pemahaman. Defenisi ini menempatkan guru pada posisi sentral.
b.      Belajar (learning), yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan (seperti penyelidikan, berpikir kristis, kerja samatim, keterampilan, dan memecahkan masalah). Sesuai dengan perjalana waktu kualitas mengajar dapat mengakibatkan siswa mencapai pemikiran tingkat tinggi dan pemahaman yang mendalam mengetahui tentang proses belajar mereka sendiri, metakognisi kemampuan untuk mentransfer apa yang telah dipelajari pada situasi baru, dan kapasitas umum untuk menjalani kehidupan yang lebih luas dan belajar seumur hidup.
c.       Hubungan mengajar dengan belajar dengan segala faktor lain yang tergamit mendorong minat pedagogi, misalnya, siswa melakukan penelitian sederhana. Hubungan itu bisa bermakna siswa dibimbing oleh guru atau kegiatan belajar yang berpusat pada siswa, namun tetap di bawah bimbingan guru.
d.      Hubungan mengajar dan belajar berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala tahapan usia, yaitu, sebagaimana yang dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal dan nonformal dalam masyarakat, dalam keluarga, dan  dalam kehidupan kerja (Cropley dan Dave, 1978).
Dari defenisi ini dan hasil wawancara yang dilakukan guru ini sudah menerapkan pedagogi modern. Dimana saat melakukan proses pengajaran beliau sudah menggunakan media untuk membantu dalam memahami bahan ajar. Dan siswa juga dituntun untuk mencari sendiri pemahaman sendiri untuk bahan ajar tetapi tetap dibimbing oleh guru.

BAB IV
KESIMPULAN

Mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Guru yang diwawancarai sudah mengembangkan pengajarannya sesuai dengan defenisi ini.
Guru yang diwawancara temasuk kedalam kualitas guru yang baik. Karena dari hasil wawancara dapat dilihat kalau guru ini menunjukkan keyakinan diri sendiri, kesabaran, memiliki rasa kasih sayang sejati pada siswanya, pemahaman, kemampuan melihat kehidupan dengan cara yang berbeda dan menjelaskan topik dengan cara yang berbeda, dedikasi untuk keunggulan, teguh dalam memberikan dukungan, kesediaan membantu siswa mencapai prestasi, bangga atas siswanya, dan bergairah untuk hidup.
Guru ini juga sudah menerapkan pedagogi modern dalam pendekatan pembelajaran yang diberikannya kepada anggota didiknya. Adapun defenisi pedagogi modern yang sudah diterapkannya adalah pengajaran, belajar, hubungan mengajar dengan belajar dengan segala faktor lain yang tergamit mendorong minat pedagogi, dan hubungan mengajar dan belajar dengan semua pengaturan dan pada segala tahan usia.


BAB V
SARAN

Adapun saran yang akan diberikan kepada :
1.      Guru
Tetap menjadi seorang guru yang dapat membantu memajukan pendidikan. Tetap memberikan motivasi dan dukungan terhadap anak didik, dan terus berusaha untuk mengikuti perkembangan yang ada dalam dunia pendidikan
2.      Sekolah
Sekolah harus lebih memperhatikan kebutuhan siswa, dan memberikan media pemmbelajaran yang baik untuk siswa.
3.      Mata Kuliah Pedagogi
Tugas ini sangat menyenangkan, karena dapat langsung memahami bagaimana sosok seorang guru itu.


DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan dan Khairil. 2013. Paedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung : ALFABETA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar