Dinamika pada Mata Kuliah Psikologi Belajar
Psikologi belajar merupakan salah satu mata kuliah
pilihan yang saya ambil di semester 5 ini. Dosen yang mengampu mata kuliah ini
adalah Bu Dina. Awalnya saya bimbang antara mau mengambil mata kuliah pilihan
psikologi belajar atau KWS, tetapi karena jadwal KWS dengan mata kuliah yang
lain bersamaan, akhirnya saya mengambil mata kuliah pilihan psikologi belajar.
Untuk kelas pertama kali masuk, saya tidak hadir. Padahal hari itu semua
kontrak kuliah satu semester ini dikasih tahu. Setelah beberapa hari, komting
mata kuliah ini menanyakan kepada saya apakah saya masih mau masuk atau tidak
di mata kuliah ini, jika iya, saya juga harus mempunyai satu kelompok dan
memilih tokoh-tokoh yang ada pada psikologi belajar untuk menjadi topik tugas
minggu ini. Awalnya, saya bingung tugas ini harus saya kerjakan bagaimana,
komting pun menjelaskannya pada saya. Untuk tugas pertama sudah selesai dengan
kelompok yang baru juga.
Pada hari kedua, saya masuk dan dengan agak bingung,
karena tidak tahu kontrak kuliahnya bagaimana, tetapi untungnya, karena banyak
teman-teman yang lainnya mengambil mata kuliah ini, akhirnya Bu Dina mengulangi
lagi kontrak kuliahnya. Saat kontrak ditampilkan, yang muncul adalah mind map bukan dalam bentuk Ms. Word.
Jujur, saya terkejut dan agak bingung juga, tetapi bu Dina mulai
menjelaskannya. Akhirnya saya mengerti akan kontrak mata kuliah ini, karena
jika kita tidak mengerti, apa yang harus kita kerjakan kedepannya kita tidak
akan tahu. Dan tugasnya pun tiap minggu adalah mem-posting topik-topik yang menjadi bahan untuk mata kuliah ini tiap
minggunya melalui blog. Sistem yang
biasanya dilakukan ini merupakan e-learning.
Ini sama juga dengan mata kuliah pilihan lainnya yang diampu oleh Bu Dina. Dan
saya juga sudah cukup bisa menggunakan blog.
Memang penggunaan blog lebih praktis daripada harus selalu menggunakan hard copy, atau pun persentasi. Hal ini
lah yang membuat mata kuliah ini berbeda dengan mata kuliah lainnya.
Tetapi, kontrak kuliah awalnya diganti lagi dengan
kontrak kuliah yang baru yang sama-sama disetujui semua anggota kelas mata
kuliah ini. Dan ternyata, kontrak kuliah yang baru lebih mengasyikkan daripada
kontrak yang awal. Hal ini terjadi pada saat masuk kelas, dengan topik tokoh
Skinner, tiba-tiba Bu Dina memberikan kami 3 stimulus yaitu kertas yang satu
kertasnya persegi panjang kecil, yang satu sertifikat, dan yang satu lagi
kertas HPS. Kami disuruh untuk membuat suatu karya yang kreatif dari tiga
stimulus tersebut, dan karya terbaik yang akan mendapatkan hadiah. Hal yang
dilakukan ini merupakan salah satu pengaplikasian teorinya Skiner yaitu tentang
reinforcement positif dan negatif, tapi pada hal ini, yang diberikan adalah
reinforcement positif, dimana karya terbaik nanti yang akan mendapatkan hadiah,
dan hadiah inilah yang menjadi penguat positif untuk para mahasiswa agar dapat
menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang terbaik, dan apa yang diharapkan
ternyata didapatkan, dengan adanya para mahasiswa yang mendapatkan tiga posisi
terbaik dan diberikanlah hadiahnya kepada mereka.
Bukan hanya pada saat pembelajaran saja yang berbeda
dimatakuliah ini, tetapi juga pada ujian tengah semesternya juga berbeda dimata
kuliah ini. Dimana pada mata kuliah ini mengadakan ujian online, tetapi pada
ujian kali ini, kami tiap kelompok disuruh untuk membuat strategi seorang
pengajar didalam kelas dengan menggunakan teori salah satu tokoh tertentu. Dalam
ujian ini kelompok saya membuat tentang aplikasi teori kondisi belajar Gagné. Kami
membuat suatu games yang akan digunakan dalam kelas dengan menggunakan panduan
lima variasi belajar Gagné. Hasil dari ujian ini akan dipraktekkan setelah ujian tengah semester. Tetapi kelompok
kami tidak termasuk dari salah satu kelompok yang diminta untuk
mempraktekkannya. Saat praktek ini dilakukan, saya merasa cukup bagus kelompok
lain untuk mempraktekkannya, tetapi hasil yang diharapkan pada praktek itu
tidak didapatkan, karena kelas yang mereka inginkan tidak sesuai dengan
keinginan mereka, dan perhatian anggota kelas yang lain juga tidak fokus dengan
apa yang mereka praktekkan dan sampaikan. Dengan hal ini kelihatannya Bu Dina
sangat kecewa, dan Bu Dina pun menanyakan kepada kami, teori siapakah yang
cocok diaplikasikan dengan mata kuliah ini. Kebanyakan yang menjawab dengan
teori Skinner, karena kelihatannya kelas pada mata kuliah ini, jika tidak
diberikan reinforcement negatif seperti harus diberikan sebuah perintah yang
dapat membuat semuanya mau aktif, kalau tidak kelas tidak akan aktif. Ini salah
satu contoh yang menjadikan kelas ini seperti pengaplikasian teori Skinner.
Tetapi, ternyata tidak hanya teori Skinner saja yang
dilakukan pada mata kuliah ini, teori Gagné juga dilakukan, yaitu pada saat
kami melakukan tugas observasi lapangan ke SMK Tritech Informatika Medan. Disini
kami melakukan praktek observasi langsung kesekolahnya, dan ini merupakan
pengalaman yang sangat luar biasa untuk saya. karena dengan tugas ini saya
dapat langsung mengaplikasikan apa yang selama ini saya baca, saya pahami, dan
akhirnya saya melihatnya terjadi atau tidakkah hal itu dilingkungan. Hal ini
sesuai dengan sembilan tahapan belajar Gagné, dimana pada persiapan belajarnya,
itu ada tahap memperhatikan, harapan, dan retrieval,
dimana pada tiga tahap ini semua dilakukan dengan membaca buku panduan,
mengharapkan apa yang dibaca juga terjadi di dalam kelas dan mengingat kembali
apa saja tadi yang dibaca. Pada akuisi dan kinerja itu ada tahap persepsi
selektif atas ciri stimulus, penyandian semantik, retrieval dan respon, serta
penguatan, hal-hal ini terjadi yaitu pada saat apa yang telah dibaca tadi
diringkas kembali dan dituliskan kembali, dan diposting melalui blog. Dan untuk transfer belajar, ada
tahap pengambilan petunjuk dan kemampuan generalisasi, hal ini terjadi yaitu
pada saat tugas observasi lapangan ke SMK Tritech Informatika Medan ini
dilakukan, kita belajar dengan cara baru yaitu observasi langsung, dan membuat
hasil observasinya juga. Dan dengan observasi ini apa yang tadi kita harapkan
pada materi-materinya ternyata kita dapat juga melihat hasil aplikasinya.
Dengan memasuki mata kuliah ini, saya dapat belajar
banyak sekali didalamnya. Yang awalnya saya tidak tahu secara teoritis
pengertian belajar itu apa, akhirnya saya tahu. Seperti yang dikemukakan salah
satu tokohnya yaitu Robert Gagné, belajar merupakan keterampilan, apresiasi,
dan penalaran manusia dengan semua variasinya, dan juga harapan, aspirasi,
sikap, dan nilai-nilai manusia, umumnya diakui bahwa perkembangannya sebagian
besar bergantung pada peristiwa. (Gagné, 1985).
Dan untuk mata kuliah ini, yang saya rasakan dan saya alami, kalau mata
kuliah ini mengaplikasikan lima variasi belajar dari Gagné. Dimana yang pertama
ada informasi verbal yaitu dimana dosen pengampu menjelaskan materi yang ada
pada tiap minggunya dikelas, dengan hal ini informasi pun didapatkan oleh
mahasiswa. Yang kedua yaitu kemampuan intelektual, yaitu mahasiswa dapat
mendapatkan informasi yang penting dari apa yang disampaikan dosen. Setelah mereka
mendapatkannya mereka juga mencatatnya, ataupun menuliskannya diblog, baik dia
dengan bentuk tugas ataupun tidak, ini sesuai dengan variasi ketiga yaitu
startegi kognitif, dan untuk keterampilan motoriknya, yaitu mahasiswa
ditugaskan untuk melakukan observasi langsung kelapangan dan hasil observasinya
diposting diblog daripada dibuat secara hard
copy dan dipersentasikan ini sesuai dengan variasi yang terakhir yaitu
sikap. Dan pada mata kuliah ini dinamika yang terjadi sangat menarik dan dapat
membantu baik dia dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Mata kuliah
ini merupakan salah satu mata kuliah yang mengasyikkan disemester ini.
Bagus Febri, lain kali lebih teliti dengan tata tulis ya :) seperti membedakan awalan dan kata depan....
BalasHapusthanks
Terima kasih bu, saya akan lebih teliti lagi bu...
BalasHapus:D